Pasca pengurangan hadiah (halving) Bitcoin, sebuah analisis baru-baru ini menyoroti keunikan kriptokurensi terbesar dunia ini. Bitcoin kini dianggap dua kali lebih langka daripada emas, mendorong para investor dan analis untuk mempertimbangkan potensi nilai jangka panjangnya. Mari kita telaah lebih lanjut tentang pernyataan analis ini.

Setelah halving Bitcoin pada Mei 2024, penelitian yang dipimpin oleh analis terkemuka dalam industri kripto telah menyoroti fakta menarik: saat ini, Bitcoin dianggap dua kali lebih langka daripada emas. Hal ini disebabkan oleh supply Bitcoin yang terus menurun setiap empat tahun sekali, sementara pasokan emas masih mengalami penambahan.

Sejak lahirnya Bitcoin pada tahun 2009, setiap empat tahun sekali, hadiah blok Bitcoin yang diberikan kepada penambang baru berkurang separuh. Fenomena ini dikenal sebagai “halving”, dan tujuannya adalah untuk membatasi jumlah total Bitcoin yang akan pernah beredar. Akibatnya, setiap halving mengurangi laju pertumbuhan pasokan Bitcoin, menjadikannya semakin langka seiring waktu.

Dalam laporan terbaru, analis menggarisbawahi bahwa pada tahun 2024, Bitcoin telah mencapai tingkat kelangkaan yang mengalahkan emas. Meskipun emas telah lama dianggap sebagai aset yang langka dan bernilai, peningkatan jumlahnya dari tambang-tambang baru terus meningkatkan pasokannya dari waktu ke waktu.

Sementara itu, Bitcoin memiliki batasan ketat pada jumlah total yang akan pernah beredar: tidak akan pernah lebih dari 21 juta Bitcoin di seluruh dunia. Dengan laju penambangan yang semakin berkurang setiap empat tahun sekali, Bitcoin semakin sulit untuk ditemukan, memperkuat statusnya sebagai aset yang langka.

Para analis melihat potensi nilai jangka panjang dalam kepemilikan Bitcoin sebagai alat lindung nilai dan investasi. Sifat langka dan tidak dapat diubah dari Bitcoin menambahkan dimensi nilai tambahan bagi investor yang mencari keamanan dalam portofolio mereka. Selain itu, hal ini menegaskan pandangan bahwa Bitcoin semakin dianggap sebagai bentuk “emas digital” yang modern.