Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, telah mengindikasikan bahwa bank sentral AS kemungkinan besar akan menunda langkah penurunan suku bunga hingga tahun 2025. Pernyataan tersebut menyoroti pandangan yang semakin hati-hati dari Federal Reserve terhadap kebijakan moneter di tengah berbagai ketidakpastian ekonomi yang terus berlanjut.

Dalam pertemuan terbaru Federal Open Market Committee (FOMC), Powell menyampaikan pandangannya bahwa meskipun inflasi telah meningkat secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir, peningkatan tersebut kemungkinan besar bersifat sementara dan tidak menjamin perlunya kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.

Pernyataan Powell tersebut merupakan respons terhadap tekanan dari berbagai pihak, termasuk para analis pasar dan pejabat pemerintah, yang telah memperingatkan tentang risiko overheating ekonomi akibat stimulus moneter yang besar dari pemerintah AS.

Meskipun demikian, Powell menekankan pentingnya untuk tetap waspada terhadap risiko inflasi yang mungkin muncul di masa mendatang. Dia menyatakan bahwa Federal Reserve akan terus memantau data ekonomi dengan cermat dan akan siap untuk bertindak sesuai kebutuhan untuk menjaga stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi yang seimbang.

Langkah yang diindikasikan oleh Powell ini menandai pergeseran sikap dari Federal Reserve, yang sebelumnya telah mengisyaratkan kemungkinan kenaikan suku bunga dalam waktu dekat sebagai respons terhadap tekanan inflasi yang meningkat. Namun, dengan kondisi ekonomi yang masih berada dalam tahap pemulihan yang rapuh dan ketidakpastian yang tinggi terkait dengan pandemi COVID-19, Federal Reserve semakin cenderung untuk mempertahankan kebijakan moneter yang akomodatif dalam jangka waktu yang lebih lama.

Reaksi terhadap indikasi penundaan penurunan suku bunga hingga tahun 2025 telah bervariasi. Beberapa analis pasar menyambut positif langkah tersebut, sementara yang lain mengkhawatirkan dampaknya terhadap pasar keuangan dan pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Dengan demikian, pertemuan terbaru FOMC dan pernyataan Jerome Powell telah menjadi fokus perhatian bagi banyak pelaku pasar dan pemangku kepentingan ekonomi. Langkah Federal Reserve selanjutnya akan menjadi penentu bagi arah dan kondisi pasar keuangan global dalam beberapa waktu ke depan.