TV China Tuntut Hapus Obrolan Xi-Putin soal Hidup Abadi, Momen langka terjadi ketika Presiden Xi Jinping dan Presiden Vladimir Putin terekam sedang berbicara tentang kemungkinan manusia bisa hidup lebih lama, bahkan hingga usia 150 tahun. Rekaman itu muncul karena mikrofon terbuka dalam acara resmi di Beijing. Obrolan Xi Putin ini kemudian menjadi perbincangan dunia, namun tak lama setelahnya, TV pemerintah China menuntut agar video tersebut dihapus dari peredaran.
Obrolan Tak Terduga yang Viral
Dalam momen upacara militer, mikrofon yang tidak sengaja menyala merekam perbincangan santai antara Xi dan Putin. Keduanya membicarakan teknologi kesehatan, transplantasi organ, serta potensi memperpanjang usia manusia. Tayangan itu sempat disiarkan langsung oleh televisi nasional China, lalu menyebar luas melalui media internasional dan memicu rasa ingin tahu publik.
Baca Juga: Jika 17+8 Tuntutan Rakyat Tak Dipenuhi, Apa yang Terjadi?
Permintaan Penghapusan oleh TV China
Setelah video menjadi viral, televisi nasional China menarik kembali izin distribusi rekaman tersebut. Mereka menilai tayangan itu telah di gunakan di luar perjanjian yang ada. Permintaan resmi pun di ajukan agar seluruh media yang menayangkan video segera menghapusnya. Tindakan ini membuat media asing, termasuk kantor berita besar dunia, harus mencabut materi yang sudah terlanjur tersebar.
Sikap Media Internasional
Meski akhirnya menarik video, media internasional menegaskan bahwa laporan mereka akurat. Mereka menekankan bahwa langkah penghapusan hanya di lakukan karena alasan hukum, bukan karena adanya kesalahan fakta. Hal ini memunculkan diskusi tentang bagaimana informasi sensitif bisa di kendalikan oleh pemilik hak siar, meski sudah menyebar ke publik.
Reaksi Publik dan Netizen
Rekaman obrolan Xi Putin segera menjadi bahan perbincangan di media sosial. Banyak yang menilai percakapan itu menarik, bahkan sebagian publik berspekulasi mengenai keseriusan pernyataan kedua pemimpin. Ada pula yang menganggapnya hanya obrolan santai yang kebetulan terekam. Apapun itu, momen ini menyoroti betapa cepatnya informasi bisa viral di era digital, sekaligus rapuhnya kontrol distribusi media.
Dampak terhadap Kebebasan Pers
Permintaan penghapusan video menimbulkan pertanyaan tentang kebebasan pers. Media negara China di kenal memiliki kontrol ketat terhadap informasi yang beredar. Kasus ini memperlihatkan bagaimana sensor bisa berdampak hingga ke level internasional, terutama ketika konten menyangkut isu sensitif atau citra pemimpin negara.
Kesimpulan
Kasus obrolan Xi Putin tentang hidup abadi yang terekam secara tidak sengaja memperlihatkan dua sisi sekaligus. Di satu sisi, publik mendapat gambaran langka tentang percakapan santai pemimpin dunia. Di sisi lain, muncul perdebatan tentang kontrol informasi ketika TV China menuntut penghapusan rekaman. Peristiwa ini menjadi contoh nyata benturan antara transparansi media global dan sensor negara yang masih sangat kuat.