Trump kecewa soal negosiasi, Di tengah meningkatnya serangan udara Rusia ke Ukraina, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio melakukan pertemuan dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov di Kuala Lumpur. Dalam pertemuan itu, Rubio menyampaikan bahwa Presiden Donald Trump merasa kecewa dan frustrasi karena negosiasi damai tidak menunjukkan kemajuan.
Trump Mulai Kehilangan Kesabaran
Menurut Rubio, Trump melihat bahwa pihak Rusia belum menunjukkan fleksibilitas dalam proses negosiasi. Ia mengungkapkan bahwa AS telah menyusun peta jalan damai, namun belum mendapat respons positif dari Moskow.
“Presiden Trump kecewa dan frustrasi karena belum ada kemajuan berarti dari pihak Rusia,” kata Rubio kepada media.
Latar Belakang Pertemuan
Pertemuan diplomatik ini terjadi di tengah intensitas serangan Rusia yang terus meningkat, termasuk ke ibu kota Ukraina, Kyiv. Sementara itu, AS kembali mengirim bantuan pertahanan udara ke Ukraina. Bantuan tersebut termasuk sistem rudal Patriot yang sebelumnya sempat tertunda pengirimannya.
Rubio menyebut bahwa pertemuan berlangsung jujur dan langsung, serta terbuka untuk proposal lanjutan dari Rusia. Namun, ia menekankan bahwa usulan tersebut harus bersifat nyata dan bisa diukur, Trump kecewa soal negosiasi.
🇺🇸 Apa Arti Diplomasi Terbuka Ini?
Langkah Rubio menyampaikan kekecewaan pribadi Presiden AS secara langsung kepada Rusia terbilang tidak biasa. Hal ini menunjukkan bahwa Washington mulai kehilangan kesabaran terhadap sikap Rusia dalam konflik Ukraina.
Trump, yang dulu dikenal akrab dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, kini mulai bersikap tegas. Ia bahkan menyatakan bahwa retorika Putin terlalu banyak bicara, namun minim tindakan nyata.
Baca Juga : Macron Desak Inggris Dukung Gencatan Senjata dan Akui Palestina, Dunia Bereaksi
Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?
Rubio tidak menutup kemungkinan akan muncul usulan baru dari pihak Rusia. Namun, ia menegaskan bahwa semua bentuk proposal harus berorientasi pada solusi yang realistis.
Di sisi lain, AS sedang mempertimbangkan langkah lanjutan. Termasuk di antaranya meningkatkan sanksi dan menambah bantuan militer jika Rusia tetap kaku dalam proses negosiasi.
Kesimpulan
Pernyataan tegas Rubio menandai babak baru dalam pendekatan diplomatik AS terhadap Rusia. Washington ingin menyampaikan pesan bahwa Trump tidak akan terus menunggu. Jika Moskow tak juga bergerak, maka tekanan dari AS akan meningkat.
Kini, dunia menanti: apakah langkah ini bisa mendorong perubahan sikap Rusia? Atau justru memperlebar jurang diplomatik yang sudah terbentuk?