Thailand tuduh Kamboja Langgar Gencatan Sehari Usai Damai, Upaya perdamaian antara Thailand dan Kamboja yang baru saja disepakati secara resmi kini menghadapi ujian serius. Belum genap 24 jam, Thailand menyampaikan tuduhan bahwa pasukan Kamboja melanggar kesepakatan gencatan senjata di wilayah perbatasan Preah Vihear.
Kejadian ini sontak memunculkan tanda tanya besar: Apakah perdamaian yang baru dicapai sudah retak? Atau hanya miskomunikasi militer lapangan?
Gencatan Senjata yang Baru Disepakati
Pada hari sebelumnya, kedua negara bertemu dalam forum bilateral di kawasan perbatasan dan menyepakati beberapa poin penting:
- Penarikan pasukan dari zona konflik
- Penghentian segala bentuk manuver militer
- Pembentukan tim pemantau bersama
- Komitmen bersama menjaga stabilitas kawasan
Perdamaian ini disebut-sebut sebagai langkah historis setelah bertahun-tahun ketegangan akibat sengketa kawasan Candi Preah Vihear.
Tuduhan dari Pihak Thailand
Namun pada pagi hari (30/7/2025), militer Thailand mengeluarkan pernyataan mengejutkan. Mereka menuduh bahwa sekitar pukul 04.00 waktu setempat, patroli Kamboja memasuki zona netral yang telah disepakati tidak boleh ada aktivitas militer, Thailand tuduh Kamboja.
“Kami menahan diri sesuai kesepakatan, tapi pasukan Kamboja justru melanggar dan menyeberang ke titik yang seharusnya steril dari aktivitas militer,” ungkap juru bicara militer Thailand.
Selain itu, Thailand juga mengklaim terdengar suara tembakan peringatan yang berasal dari arah pos Kamboja. Meski belum ada korban, insiden ini di nilai mencoreng semangat perdamaian yang baru saja di bangun.
Respons dari Pihak Kamboja
Kamboja langsung membantah tuduhan tersebut. Dalam pernyataan resminya, Kementerian Pertahanan Kamboja menyebut bahwa pasukan mereka hanya melakukan patroli rutin di wilayahnya sendiri, dan tidak pernah melanggar batas yang di tetapkan.
“Thailand seharusnya tidak melempar tuduhan sepihak. Kami menghormati gencatan senjata, dan siap berdialog jika ada perbedaan persepsi,” kata juru bicara Kamboja.
Kamboja juga menegaskan bahwa tidak ada tembakan peringatan dari pihak mereka, dan menuding Thailand sedang membangun narasi untuk membenarkan penempatan pasukan tambahan.
Ketegangan Kembali Memanas?
Meski kedua pihak masih saling menahan diri dari konfrontasi terbuka, suasana di perbatasan di laporkan kembali mencekam. Warga sipil di desa-desa dekat garis demarkasi mulai mengurangi aktivitas luar rumah, dan beberapa titik kembali di jaga ketat oleh personel bersenjata.
Analis Internasional Bicara
Menurut pengamat konflik Asia Tenggara, Dr. Suriya Rattanakul dari Universitas Chulalongkorn, kejadian ini menunjukkan betapa rapuhnya perdamaian tanpa pengawasan independen.
“Kesepakatan politik tanpa kehadiran pemantau netral sangat rentan disalahartikan oleh pasukan di lapangan. Masing-masing pihak cenderung merasa benar,” ujar Suriya.
Langkah Selanjutnya: Dialog atau Ketegangan Lanjutan?
Kedua negara di jadwalkan kembali bertemu dalam pertemuan teknis lanjutan tiga hari ke depan. Thailand telah meminta agar Kamboja memberikan klarifikasi rinci, sementara Kamboja mendesak agar tidak ada tuduhan sepihak sebelum di lakukan investigasi bersama.
Jika pertemuan ini gagal meredam ketegangan, bukan tidak mungkin gencatan senjata akan benar-benar gagal dalam hitungan hari.
Kesimpulan: Perdamaian Belum Aman
Meski baru berjalan sehari, gencatan senjata Thailand-Kamboja sudah menghadapi tantangan besar. Tuduhan pelanggaran dan saling sangkal antara kedua negara membuktikan bahwa perdamaian bukan hanya soal tanda tangan, tapi juga soal kepercayaan dan komunikasi yang konsisten.
Kini, dunia menanti—apakah kedua negara mampu meredam ego politik dan menjaga komitmen damai? Atau akankah konflik lama kembali menyala?
FAQ Seputar Konflik Thailand–Kamboja
Q: Apa yang di perdebatkan Thailand dan Kamboja selama ini?
A: Sengketa utama adalah wilayah perbatasan di sekitar Candi Preah Vihear yang di klaim kedua negara.
Q: Apakah ada korban dalam insiden terbaru ini?
A: Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan. Namun, suasana sempat memanas.
Q: Apakah perdamaian resmi telah di batalkan?
A: Belum. Gencatan senjata masih berlaku, namun tengah di uji oleh kejadian ini.