Titik Darah Sebelum Harapan Damai
Satu hari sebelum gencatan senjata resmi di mulai Serangan Israel Tewaskan 9 Warga Iran , serangan udara yang di lancarkan oleh militer Israel ke wilayah Iran menewaskan sedikitnya sembilan orang. Insiden tragis ini terjadi pada Senin malam, 23 Juni 2025, hanya beberapa jam sebelum perjanjian damai sementara antara kedua negara mulai berlaku.
Serangan itu di sebut sebagai serangan terakhir Israel sebelum gencatan aktif, namun tetap memicu kecaman luas dan memperkeruh atmosfer perdamaian yang baru akan di mulai.
Baca Juga : Perang Iran-Israel Bisa Picu PHK Massal, Ini Alasannya
Target Serangan dan Lokasi Kejadian
Menurut laporan media lokal Iran, serangan udara menyasar sebuah kompleks militer dan gudang logistik di provinsi Kermanshah, yang terletak di barat Iran. Namun, sebagian besar korban di sebut merupakan warga sipil yang tinggal di sekitar lokasi serangan.
Pemerintah Iran mengonfirmasi bahwa 9 orang tewas, termasuk 3 anak-anak, dan lebih dari belasan lainnya luka-luka. Rumah-rumah warga di radius satu kilometer dari titik ledakan mengalami kerusakan serius Serangan Israel Tewaskan 9 Warga Iran.
Iran: Ini Pengkhianatan Terhadap Perjanjian Damai
Kementerian Luar Negeri Iran langsung mengeluarkan pernyataan resmi. Mereka menyebut serangan tersebut sebagai bentuk pengkhianatan terhadap semangat gencatan senjata.
βIsrael tidak hanya menyerang wilayah kami, tapi juga menghancurkan kepercayaan publik terhadap proses perdamaian,β tegas juru bicara Iran.
Iran menuntut penyelidikan internasional atas serangan tersebut dan menyatakan bahwa mereka berhak membela diri bila insiden serupa terulang.
Israel: Serangan Di Tujukan ke Fasilitas Militer Aktif
Sementara itu, pihak militer Israel membela diri dengan menyatakan bahwa serangan tersebut merupakan bagian dari operasi intelijen yang sudah di rencanakan jauh sebelumnya. Mereka mengklaim bahwa target adalah fasilitas militer yang di gunakan untuk menyuplai senjata ke kelompok militan di luar Iran.
βSerangan kami bukan untuk mengganggu gencatan senjata, tetapi untuk menetralisir ancaman nyata yang sedang aktif,β ujar juru bicara IDF (Israel Defense Forces).
Reaksi Internasional: Keprihatinan dan Seruan Evaluasi
Beberapa jam setelah insiden, PBB, Uni Eropa, dan Turki menyampaikan keprihatinan mendalam. Mereka menilai bahwa serangan yang menewaskan warga sipil di tengah proses diplomasi adalah langkah kontraproduktif.
Sekretaris Jenderal PBB menyerukan evaluasi terhadap kesepakatan gencatan senjata, dan mendorong kedua negara untuk tetap berkomitmen pada jalur damai meski terjadi insiden tragis.
Penutup: Damai Dimulai dengan Luka
Gencatan senjata antara Iran dan Israel memang resmi berlaku pada 24 Juni. Namun, serangan sehari sebelumnya yang menewaskan sembilan warga Iran menyisakan luka dan trauma mendalam bagi publik.
jar6ld