Operasi Diam-Diam Israel di Iran Selama 12 Hari, Fakta Mengejutkan Terungkap!

Operasi Diam-Diam Israel di Iran Selama 12 Hari Terungkap

Konflik antara Iran dan Israel kembali menghebohkan dunia. Setelah perang berdarah selama 12 hari yang menewaskan lebih dari 4.000 orang, kini muncul pengakuan mengejutkan dari pihak Israel: mereka telah melakukan operasi militer rahasia langsung di wilayah Iran selama konflik tersebut berlangsung.

Pernyataan ini bukan hanya mengejutkan, tapi juga memunculkan banyak pertanyaan tentang seberapa dalam infiltrasi Israel ke jantung kekuatan musuhnya.


Pengakuan Mengejutkan dari Petinggi Militer Israel

Dalam wawancara eksklusif yang dimuat oleh media lokal dan dikutip oleh DetikNews, seorang pejabat tinggi militer Israel menyebut bahwa unit elit mereka telah menjalankan misi intelijen dan sabotase di wilayah Iran sejak hari kedua konflik.

Meski tidak menyebutkan lokasi pasti, laporan tersebut mengindikasikan bahwa beberapa fasilitas militer dan infrastruktur strategis Iran menjadi target utama.

Transisi penting: Ini bukan hanya serangan udara atau rudal jarak jauh, tapi bentuk konfrontasi langsung di wilayah lawan.

Lebih lanjut, pejabat tersebut mengatakan bahwa misi ini dilakukan untuk mencegah Iran melancarkan serangan balasan melalui jaringan rudal jarak menengah dan pusat komando elektronik.


Target Operasi: Fasilitas Strategis Iran Jadi Sasaran

Sumber lain menyebutkan bahwa operasi rahasia ini menargetkan dua pusat pengembangan drone dan rudal balistik yang berada di barat Iran, dekat perbatasan Irak. Selain itu, pusat komunikasi militer di Provinsi Isfahan di kabarkan sempat lumpuh selama dua hari.

Hebatnya, operasi ini di lakukan secara senyap, diduga menggunakan jalur darat melalui wilayah Kurdi di Irak, yang selama ini di kenal sebagai celah masuk untuk aktivitas intelijen asing.


Baca Juga : Siapa yang Lebih Diuntungkan? Membaca Posisi Iran dan Israel Saat Gencatan Senjata.

Respons Iran: Bungkam atau Merencanakan Balasan?

Pemerintah Iran sejauh ini belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait pengakuan Israel ini. Namun, analis militer menilai sikap diam tersebut adalah bagian dari strategi untuk menghindari kepanikan domestik sekaligus mempersiapkan respon balasan yang lebih terukur.

Beberapa sumber dari intelijen Barat mengindikasikan bahwa Iran mulai memindahkan peralatan militer penting ke wilayah yang lebih dalam dan meningkatkan pengamanan di pangkalan-pangkalan kunci.

Iran kemungkinan akan membalas secara asimetris, bukan melalui serangan langsung, melainkan lewat proksi di Lebanon, Suriah, atau Yaman.


Dunia Internasional: Khawatir tapi Masih Bungkam

Pengakuan Israel soal operasi di Iran seharusnya mengundang sorotan dunia internasional. Namun, sebagian besar negara besar belum memberikan tanggapan tegas. Amerika Serikat hanya mengatakan bahwa “setiap negara berhak membela diri”, tanpa secara spesifik membahas misi rahasia tersebut.

Sebaliknya, negara seperti Rusia dan Turki mulai mengangkat isu ini di forum internasional, menyebutnya sebagai pelanggaran kedaulatan yang bisa memicu perang regional yang lebih luasDunia menghadapi dilema—membiarkan perang bayangan ini terus berlangsung atau segera mendorong proses diplomasi yang konkret.


Implikasi Jangka Panjang: Dunia Menuju Fase Baru Perang Modern?

Pengakuan Israel ini bisa menjadi titik balik besar dalam cara kita memandang konflik di Timur Tengah. Tidak lagi sebatas saling serang dengan rudal dari jauh, tetapi kini masuk ke fase infiltrasi darat yang sangat berisiko tinggi.

Banyak pihak khawatir bahwa operasi semacam ini bisa memicu eskalasi besar, terutama jika Iran memutuskan untuk membalas secara langsung.


Penutup: Fakta di Balik Bayangan

Konflik Iran dan Israel bukanlah sekadar adu senjata atau rudal. Ini adalah konflik multi-dimensi: ideologi, strategi, dan infiltrasi. Operasi rahasia selama 12 hari di Iran menunjukkan betapa tingginya tensi dan kompleksitas antara dua negara ini.

Yang menjadi pertanyaan besar kini adalah: apakah dunia akan menunggu sampai konflik ini meledak lebih besar, atau bertindak sebelum terlambat?


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

test