Desakan Tak Terduga dari Mantan Agen Intelijen
Konflik Gaza kembali jadi sorotan. Kali ini bukan karena eskalasi militer, tapi karena seruan damai yang datang dari dalam negeri Israel sendiri.
Ratusan mantan pejabat tinggi Mossad dan Shin Bet—dua lembaga intelijen elite Israel—menyampaikan tuntutan mengejutkan. Mereka mendesak mantan Presiden AS Donald Trump agar turut menghentikan serangan Israel ke wilayah Gaza.
Desakan ini tidak datang tanpa alasan. Para eks pejabat menilai bahwa situasi di lapangan telah mencapai titik yang membahayakan stabilitas jangka panjang.
Serangan Dinilai Melebihi Batas Kemanusiaan
Dalam surat terbuka, para mantan agen itu menyebut bahwa serangan militer ke Gaza telah menimbulkan kerusakan yang tidak sebanding. Menurut mereka, pendekatan kekerasan hanya akan memicu dendam baru dan memperpanjang siklus konflik.
Mereka juga menyayangkan minimnya tekanan internasional terhadap Israel. Karena itu, mereka berharap Trump, yang punya pengaruh kuat, bisa mendorong perubahan kebijakan.
Trump Dianggap Masih Punya Pengaruh Global
Meskipun bukan lagi Presiden, Trump masih dianggap punya peran strategis dalam politik internasional. Apalagi, hubungannya yang dekat dengan Israel selama menjabat membuat seruan dari kelompok ini diarahkan langsung padanya.
Dengan mendesak Trump, para eks agen ingin menggerakkan perhatian dunia barat. Mereka yakin, tekanan dari tokoh berpengaruh bisa menjadi jembatan menuju gencatan senjata yang lebih cepat.
Kritik Terbuka yang Langka
Kritik dari mantan intelijen terhadap kebijakan militer Israel bukan hal yang sering terjadi. Namun, kali ini mereka memilih bicara secara terbuka.
Alasannya jelas: situasi di Gaza semakin memburuk. Korban sipil terus bertambah. Infrastruktur hancur. Dan masa depan generasi muda di Gaza menjadi semakin gelap.
Seruan Gencatan Senjata dan Dialog Politik
Selain menyerukan penghentian serangan, mereka juga menekankan pentingnya dialog politik. Menurut mereka, hanya solusi dua negara atau pendekatan diplomatik yang bisa menghentikan kekerasan secara permanen.
Dengan pernyataan ini, mereka berharap pemerintah Israel juga mulai mempertimbangkan pendekatan baru yang lebih manusiawi dan berjangka panjang.
Baca Juga: Presiden Prabowo Terima Medali Kehormatan dari Pasukan Khusus AS
Respons Pemerintah Israel dan Dunia
Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pemerintah Israel. Namun, berbagai media internasional mulai menyoroti seruan ini.
Di sisi lain, beberapa organisasi HAM menyambut baik desakan ini. Mereka menganggap suara dari mantan intelijen Israel sebagai sinyal perubahan yang kuat dari dalam.
Kesimpulan
Seruan damai dari eks pejabat Mossad dan Shin Bet menunjukkan bahwa kritik terhadap kebijakan militer Israel kini datang dari dalam. Mereka mendesak Donald Trump untuk menggunakan pengaruhnya demi menghentikan serangan ke Gaza. Ini bisa menjadi momen penting menuju penyelesaian konflik yang lebih damai dan beradab.