Ketegangan Thailand vs Kamboja: Perbandingan Kekuatan Militernya, Ketegangan kembali meningkat di wilayah perbatasan antara Thailand dan Kamboja, menyusul perselisihan lama yang belum benar-benar terselesaikan. Meskipun belum terjadi bentrokan terbuka, aktivitas militer di garis depan terus mengalami peningkatan.
Sebagai respons terhadap situasi ini, banyak pihak mulai memperhatikan potensi eskalasi konflik yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu. Untuk memahami kondisi tersebut lebih dalam, membandingkan kekuatan militer kedua negara menjadi langkah awal yang penting.
1. Jumlah Personel Aktif
🇹🇭 Thailand:
- Tentara aktif: ± 360.000
- Cadangan militer: ± 200.000
- Pasukan paramiliter: ± 100.000
🇰🇭 Kamboja:
- Tentara aktif: ± 125.000
- Cadangan militer: ± 10.000
- Pasukan paramiliter: ± 30.000
Dengan jumlah tersebut, Thailand memiliki kekuatan personel aktif yang hampir tiga kali lipat lebih besar dari Kamboja. Tidak hanya itu, kekuatan cadangan dan paramiliternya juga jauh lebih banyak. Oleh karena itu, Thailand dinilai lebih siap secara mobilisasi pasukan.
2. Kekuatan Udara
🇹🇭 Thailand:
- Jet tempur: F-16 Fighting Falcon, JAS 39 Gripen
- Helikopter: Black Hawk, Bell UH-1
- Pesawat angkut: C-130 Hercules
- Total aset udara: ± 550 unit
🇰🇭 Kamboja:
- Helikopter serbu ringan
- Drone pengintai dan pesawat latih
- Total aset udara: ± 45 unit
Jika dilihat dari sisi kekuatan udara, Thailand unggul secara signifikan baik dalam jumlah maupun kualitas alutsista. Lebih dari itu, Thailand telah mengadopsi sistem radar dan pertahanan udara yang modern. Sebaliknya, Kamboja hanya memiliki armada dasar untuk misi pengawasan.
3. Kekuatan Laut
🇹🇭 Thailand:
- Frigat dan korvet
- Kapal selam (dalam proses pengadaan)
- Kapal patroli cepat
- Marinir dan pasukan amfibi
🇰🇭 Kamboja:
- Kapal patroli ringan
- Tanpa kapal selam atau kapal perang besar
Dari perspektif maritim, Thailand kembali unggul dengan armada laut yang lebih lengkap. Sebagai perbandingan, Kamboja hanya mampu mengamankan wilayah pesisir dengan sumber daya terbatas. Karena itu, dalam konteks konflik laut, Thailand jauh lebih dominan.
4. Kekuatan Darat
🇹🇭 Thailand:
- Tank utama: VT-4, M60 Patton
- Kendaraan tempur lapis baja: Stryker, BTR
- Artileri berat dan rudal pertahanan udara
🇰🇭 Kamboja:
- Tank T-55
- Artileri ringan dan mortir
- Infanteri dan pasukan darat berbasis wilayah
Bila dibandingkan dari sisi kekuatan darat, Thailand lagi-lagi memimpin dengan teknologi tempur yang lebih mutakhir. Selain itu, mereka memiliki keunggulan dalam jumlah dan distribusi kendaraan lapis baja. Namun demikian, Kamboja tetap memiliki nilai strategis dalam pertempuran defensif dan medan hutan.
Baca Juga : Karier Politik Mahathir Mohamad yang Dijuluki Soekarno Kecil
5. Anggaran Militer
🇹🇭 Thailand:
- Sekitar US$7,3 miliar per tahun
- Fokus utama pada modernisasi dan ekspansi
🇰🇭 Kamboja:
- Sekitar US$600 juta per tahun
- Prioritas pada keamanan domestik dan patroli perbatasan
Dengan selisih yang begitu besar, Thailand jelas memiliki kapasitas untuk memperbarui sistem pertahanan dan meningkatkan profesionalisme militer. Sementara itu, Kamboja lebih terfokus pada pemeliharaan kekuatan yang ada. Akibatnya, perbedaan kualitas alutsista pun semakin mencolok.
Baca Juga :
Kesimpulan
Dari seluruh aspek yang dibahas, Thailand menunjukkan keunggulan menyeluruh dalam hal personel, teknologi, dan sumber daya militer. Akan tetapi, hal ini tidak serta-merta menjamin kemenangan mutlak dalam konflik jika terjadi. Pasalnya, medan geografis, moral pasukan, dan pengalaman taktis juga memainkan peran penting Ketegangan Thailand vs Kamboja.
Lebih jauh lagi, ketegangan ini sebaiknya tidak dibiarkan berlarut-larut. Untuk menjaga stabilitas kawasan, kedua negara perlu mengedepankan jalur diplomasi dan dialog terbuka. Hanya dengan cara itu, potensi konflik dapat diredam sebelum berkembang menjadi krisis regional.