Konflik Timur Tengah Picu Lonjakan Harga Energi
Ketegangan antara Iran dan Israel semakin memanas dan kini berdampak langsung pada stabilitas ekonomi global, Harga Minyak Meroket. Serangan rudal dan balasan militer yang terus terjadi membuat pasar energi dunia goyah. Harga minyak mentah naik tajam hanya dalam hitungan hari.
Indonesia sebagai negara importir minyak ikut merasakan imbasnya. Kenaikan harga energi global membuat biaya produksi dan konsumsi dalam negeri meningkat. Dampaknya, ekonomi Indonesia mulai terguncang oleh efek lanjutan dari konflik di Timur Tengah.
Harga Minyak Tembus USD 110 per Barel
Perdagangan global mencatat bahwa harga minyak jenis Brent telah menembus USD 110 per barel, tertinggi sejak konflik besar terakhir di kawasan Teluk. Kenaikan ini didorong oleh kekhawatiran terganggunya pasokan minyak dari kawasan penghasil utama seperti Iran dan negara-negara OPEC lainnya.
Kondisi ini menambah tekanan bagi pemerintah Indonesia dalam menjaga stabilitas harga bahan bakar dalam negeri, termasuk BBM bersubsidi Harga Minyak Meroket.
Baca Juga : Perang Iran-Israel Bisa Picu PHK Massal, Ini Alasannya
Subsidi Energi Terancam Bengkak
Kementerian Keuangan Indonesia menyatakan bahwa lonjakan harga minyak dunia dapat membuat subsidi energi membengkak. Jika harga minyak terus naik, pemerintah harus memilih antara menaikkan harga BBM atau menambah subsidi, keduanya memiliki risiko politik dan ekonomi yang berat.
Sektor Transportasi dan Industri Terpukul
Selain rumah tangga, sektor lain yang sangat terdampak adalah transportasi dan industri manufaktur. Biaya logistik naik, operasional kendaraan berat membengkak, dan harga barang konsumsi bisa melonjak akibat efek berantai dari mahalnya bahan bakar.
Industri tekstil, makanan, serta logistik diprediksi akan menjadi sektor paling awal yang melakukan efisiensi operasional, bahkan berpotensi mengarah ke pemutusan hubungan kerja (PHK) jika krisis energi terus berlangsung.
Nilai Tukar Rupiah Tertekan
Konflik geopolitik juga membuat investor global lari ke aset aman seperti dolar AS dan emas. Akibatnya, rupiah tertekan dan menyentuh level Rp15.900 per USD. Pelemahan ini memperparah tekanan terhadap perekonomian, terutama di sektor impor.
Pemerintah Siapkan Langkah Antisipatif
Menanggapi situasi ini, pemerintah menyatakan telah menyiapkan berbagai skenario untuk menjaga daya tahan ekonomi nasional. Cadangan energi, bantuan sosial, dan stabilisasi harga pangan menjadi prioritas utama.
Namun, para ekonom memperingatkan bahwa jika konflik Iran-Israel terus berlanjut atau melibatkan kekuatan global lain, risiko resesi bisa menghantui banyak negara berkembang, termasuk Indonesia.
Penutup: Jarak Boleh Jauh, Dampak Tetap Dekat
Meski perang terjadi jauh di Timur Tengah, getarannya terasa hingga Indonesia. Kenaikan harga minyak dunia akibat konflik Iran dan Israel membuktikan bahwa dunia kini sangat terhubungβapa yang terjadi di luar negeri bisa langsung memengaruhi dompet rakyat Indonesia.
Pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat perlu bersiap menghadapi ketidakpastian global yang mungkin masih akan berlangsung lama.
3 thoughts on “Iran vs Israel Memanas, Harga Minyak Meroket, Ekonomi RI Terguncang”