Pemerintah Inggris kembali menegaskan posisinya terhadap konflik Israel-Palestina. Dalam forum internasional baru-baru ini, Inggris dengan jelas menyatakan penolakannya atas pendudukan Israel di Yerusalem.
Sikap ini bukan hal baru, tetapi pernyataan terbaru memperkuat posisi Inggris di mata dunia. Selain itu, pernyataan ini juga mendapat perhatian besar dari komunitas global dan negara-negara Arab.
Pernyataan Resmi dalam Forum Diplomatik
Dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB pekan ini, perwakilan Inggris menyampaikan keprihatinan atas tindakan Israel yang terus memperluas permukiman di Yerusalem Timur.
Menurut Inggris, tindakan ini bertentangan dengan hukum internasional. Bahkan, disebut menghambat upaya perdamaian yang telah lama diupayakan.
“Yerusalem Timur adalah bagian dari wilayah pendudukan Palestina, dan statusnya harus diselesaikan melalui negosiasi,” tegas juru bicara diplomatik Inggris.
Dukungan pada Solusi Dua Negara
Tidak hanya menolak pendudukan, Inggris juga kembali menegaskan dukungannya terhadap solusi dua negara.
Artinya, Inggris mendukung adanya negara Israel dan Palestina yang hidup berdampingan secara damai.
Dengan posisi ini, Inggris berharap semua pihak bisa kembali ke meja perundingan, serta menghentikan kekerasan yang kerap terjadi di wilayah konflik.
Reaksi dari Dunia Internasional
Pernyataan Inggris mendapat beragam tanggapan. Beberapa negara Eropa mendukung penuh sikap tersebut.
Di sisi lain, pemerintah Israel menolak tudingan tersebut dan menyebut Yerusalem sebagai ibu kota sah negara mereka.
Sementara itu, Palestina menyambut baik dukungan Inggris, meskipun mereka juga berharap langkah yang lebih konkret diambil oleh negara-negara besar.
Dampak terhadap Hubungan Diplomatik
Meski bersifat tegas, pernyataan Inggris tetap disampaikan dengan hati-hati.
Pasalnya, Inggris memiliki hubungan ekonomi dan militer dengan kedua belah pihak. Oleh karena itu, mereka mencoba menjaga keseimbangan antara prinsip dan hubungan diplomatik.
Namun, penegasan ini memberi sinyal kuat bahwa Inggris tidak akan tinggal diam terhadap pelanggaran hukum internasional.
Yerusalem: Titik Sensitif dalam Konflik
Yerusalem memang menjadi pusat dari konflik berkepanjangan ini.
Bagi Israel, Yerusalem adalah ibu kota yang tidak terbagi. Sementara bagi Palestina, Yerusalem Timur adalah ibu kota negara yang mereka perjuangkan.
Karena itulah, pendudukan wilayah ini selalu menimbulkan reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk PBB dan negara-negara pendukung Palestina.
Kesimpulan: Inggris Tunjukkan Sikap Tegas
Dengan menyatakan penolakannya terhadap pendudukan Israel di Yerusalem, Inggris menunjukkan bahwa mereka tetap menjunjung hukum internasional.
Meski tekanan politik sangat tinggi, pernyataan ini memberi harapan bagi proses perdamaian.
Kini, semua mata tertuju pada langkah berikutnya—baik dari Israel, Palestina, maupun negara-negara yang punya pengaruh besar dalam konflik ini.
Baca Juga : Presiden Prabowo Terima Medali Kehormatan dari Pasukan Khusus AS