Daftar Negara Pengaku Palestina Terus Bertambah di PBB

Daftar Negara Pengaku Palestina Terus Bertambah di PBB

Pengakuan terhadap negara Palestina oleh komunitas internasional terus meningkat. Meski status Palestina di PBB masih sebatas non-member observer state, semakin banyak negara yang secara resmi mengakui kedaulatannya. Fenomena ini menjadi sinyal kuat bahwa dukungan terhadap Palestina makin meluas, termasuk dari negara-negara Eropa Barat yang sebelumnya enggan mengambil langkah tersebut.

Artikel ini akan membahas status Palestina di PBB, jumlah negara yang telah mengakui, daftar terbaru pengakuan, alasan di balik keputusan politik ini, serta dampaknya terhadap dinamika internasional.


Status Palestina di PBB: Latar Belakang

  • Pada 1988, Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) mendeklarasikan kemerdekaan Palestina. Sejak saat itu, pengakuan internasional mulai bermunculan.
  • Tahun 2012, Majelis Umum PBB memberikan Palestina status sebagai non-member observer state. Status ini memungkinkan Palestina mengikuti berbagai agenda internasional meski belum menjadi anggota penuh.
  • Keanggotaan penuh Palestina di PBB hingga kini masih terhambat karena adanya veto di Dewan Keamanan, terutama dari negara-negara besar.

Jumlah Negara Pengaku Palestina

Hingga 2025, sekitar 147 dari 193 anggota PBB telah mengakui Palestina sebagai negara berdaulat. Artinya, lebih dari dua pertiga komunitas internasional secara resmi mendukung Palestina.

Pengakuan ini berasal dari berbagai kawasan:

  • Timur Tengah dan Afrika Utara: hampir semua negara Arab dan mayoritas negara Afrika.
  • Asia dan Amerika Latin: sebagian besar mendukung sejak 1988.
  • Eropa Barat: dukungan baru muncul belakangan, terutama pasca eskalasi konflik Gaza dan meningkatnya tekanan publik.

Negara-negara Baru yang Mengakui Palestina

Gelombang pengakuan terbaru berasal dari negara-negara Eropa. Dalam dua tahun terakhir, sejumlah negara seperti Norwegia, Spanyol, Irlandia, Portugal, dan Belgia menyatakan pengakuannya. Beberapa negara lain, termasuk Malta, Kanada, dan Inggris, sudah mengumumkan niat yang sama di forum internasional.

Langkah ini menandai perubahan sikap signifikan dari negara-negara Barat yang sebelumnya hanya mendukung solusi dua negara tanpa pengakuan resmi.

Baca Juga: FBI Ungkap Identitas Tersangka Pembunuh Charlie Kirk


Alasan Negara Mengakui Palestina

Ada berbagai pertimbangan yang mendorong negara-negara memberikan pengakuan:

  1. Solidaritas politik dan kemanusiaan
    Banyak negara melihat penderitaan rakyat Palestina sebagai alasan moral untuk memberikan pengakuan resmi.
  2. Dukungan solusi dua negara
    Pengakuan dianggap sebagai langkah untuk menekan Israel agar kembali ke meja perundingan dan membuka jalan bagi perdamaian.
  3. Pertimbangan hukum internasional
    Dengan pengakuan, Palestina mendapat legitimasi lebih kuat untuk menggunakan mekanisme hukum internasional, termasuk pengadilan internasional.
  4. Tekanan publik domestik
    Gelombang demonstrasi dan opini publik yang pro-Palestina di banyak negara Barat mendorong pemerintah mengambil sikap lebih tegas.

Dampak dari Bertambahnya Pengakuan

1. Legitimasi Internasional Semakin Kuat

Setiap pengakuan baru memperkuat posisi Palestina dalam diplomasi global dan membuka ruang bagi partisipasi lebih luas di lembaga internasional.

2. Tekanan Diplomatik terhadap Israel

Semakin banyak pengakuan berarti semakin besar tekanan politik agar Israel bernegosiasi serius terkait solusi damai.

3. Potensi Ketegangan Diplomatik

Beberapa negara pengaku Palestina menghadapi ketegangan dengan Israel, seperti penarikan duta besar atau protes diplomatik.

4. Dampak Positif bagi Palestina

Pengakuan memungkinkan Palestina memperluas kerja sama ekonomi, pendidikan, dan kesehatan dengan negara-negara pendukungnya.


Tantangan yang Masih Ada

Meskipun pengakuan terus bertambah, beberapa hambatan tetap ada:

  • Keanggotaan penuh PBB masih sulit dicapai karena adanya veto di Dewan Keamanan.
  • Fragmentasi politik internal Palestina antara Otoritas Palestina dan Hamas sering dijadikan alasan penundaan pengakuan.
  • Resistensi dari negara sekutu Israel seperti Amerika Serikat dan Jepang, yang menolak pengakuan sepihak tanpa perjanjian damai resmi.
  • Dampak terbatas di lapangan, karena pengakuan tidak otomatis mengubah kondisi di wilayah pendudukan.

Arah Perkembangan ke Depan

Melihat tren saat ini, jumlah negara pengaku Palestina diperkirakan akan terus meningkat. Negara-negara Eropa lain kemungkinan akan mengikuti, terutama jika tekanan publik terus bertambah.

Selain itu, Sidang Umum PBB kerap menjadi momentum penting bagi negara-negara untuk mengumumkan pengakuan baru. Meski keanggotaan penuh masih terhambat, legitimasi internasional Palestina terus menguat.


Kesimpulan

Daftar negara yang mengakui Palestina sebagai negara berdaulat di PBB terus bertambah, kini mencapai hampir 150 negara. Lonjakan pengakuan dari Eropa Barat menandai pergeseran politik global, di mana dukungan terhadap Palestina semakin kuat.

Walaupun tantangan besar masih ada, terutama terkait keanggotaan penuh PBB dan konflik berkepanjangan dengan Israel, tren pengakuan ini menjadi bukti bahwa perjuangan diplomatik Palestina mendapat dukungan internasional yang semakin luas.