Donald Trump kembali membuat gebrakan. Kali ini, ia mengungkapkan keinginan membangun ballroom mewah di Gedung Putih. Biayanya? Tidak tanggung-tanggung — diperkirakan mencapai Rp3,2 triliun!
Ide Lama yang Baru Diangkat Lagi
Sebenarnya, ide ini bukan hal baru. Trump sudah lama menyuarakan keinginannya. Bahkan sejak menjabat presiden pada periode 2016–2020, ia sudah membicarakannya.
Namun, rencana tersebut tidak pernah diwujudkan. Kini, menjelang pemilu 2024, ia kembali melempar gagasan itu ke publik.
Untuk Apa Ballroom di Gedung Putih?
Trump mengklaim ballroom itu akan digunakan untuk:
- Menyelenggarakan acara kenegaraan
- Menerima tamu negara
- Mengurangi penyewaan tempat luar
Ia menyebut bahwa Gedung Putih terlalu sempit untuk menyelenggarakan event besar. Ballroom akan jadi solusi “praktis” sekaligus memperindah area dalam kompleks tersebut.
Baca Juga : Israel Gempur Lebanon, Targetkan Pabrik Rudal Hizbullah
Biaya Proyek Tembus Rp3,2 Triliun
Dalam wawancaranya, Trump memperkirakan proyek ini akan menelan biaya sekitar US$200 juta, atau setara dengan Rp3,2 triliun. Tentu, angka ini langsung memicu reaksi publik.
Banyak yang menganggap rencana ini boros dan tidak tepat sasaran. Apalagi, Amerika Serikat tengah menghadapi berbagai tantangan ekonomi.
Pro dan Kontra dari Publik
Reaksi terhadap ide ini sangat beragam. Di satu sisi, pendukung Trump memuji idenya yang di anggap visioner. Di sisi lain, kritik pun berdatangan.
Pendukung berkata:
“Trump membawa gaya dan modernitas ke Gedung Putih.”
Namun pihak oposisi menilai:
“Ini hanya ambisi personal yang dibungkus kepentingan negara.”
Beberapa pakar tata ruang juga mempertanyakan nilai urgensi proyek tersebut.
Apakah Ini Realistis?
Saat ini, Trump belum memiliki posisi resmi di pemerintahan. Maka, wacana ballroom ini belum bisa di eksekusi. Namun, jika ia kembali menjabat sebagai Presiden AS, proyek ini bisa saja di ajukan secara formal.
Tentunya, prosesnya akan panjang. Termasuk persetujuan anggaran dari Kongres dan review desain dari National Park Service, karena Gedung Putih termasuk bangunan bersejarah.
Gaya Trump yang Selalu Mewah
Tidak mengherankan jika Trump menggagas ballroom. Ia di kenal sebagai pengusaha properti yang menyukai kemewahan. Dari Trump Tower hingga Mar-a-Lago, semua bangunannya punya unsur glamor.
Maka, rencana ballroom di Gedung Putih bisa di lihat sebagai kelanjutan dari “branding” gaya Trump itu sendiri.
Penutup: Ballroom atau Gimik Politik?
Apakah ini hanya gimmick kampanye? Atau sungguh rencana serius? Waktu yang akan menjawab. Yang pasti, Trump kembali sukses membuat publik menoleh. Kali ini, bukan lewat pidato, tapi lewat ballroom impian seharga triliunan rupiah.