Prabowo Sebut Palestina Berpeluang Dapat Dukungan Usai Sidang PBB

Prabowo Sebut Palestina Berpeluang Dapat Dukungan Usai Sidang PBB

Isu Palestina kembali menjadi sorotan dunia setelah Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang digelar akhir September 2025. Dari forum internasional tersebut, Menteri Pertahanan sekaligus Presiden terpilih Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan keyakinannya bahwa Palestina berpeluang mendapat dukungan lebih besar dari komunitas global.

Pernyataan Prabowo ini muncul di tengah meningkatnya perhatian internasional terhadap konflik Israel–Palestina. Di satu sisi, sejumlah negara Barat mulai mengakui Palestina sebagai negara merdeka. Di sisi lain, Israel tetap menolak solusi dua negara. Oleh karena itu, pandangan Prabowo menjadi relevan, khususnya bagi posisi diplomasi Indonesia yang sejak lama konsisten mendukung kemerdekaan Palestina.


Latar Belakang: Sidang PBB 2025

Sidang Majelis Umum PBB tahun ini menjadi panggung penting bagi isu Palestina. Banyak negara menyinggung penderitaan rakyat Palestina akibat konflik berkepanjangan. Selain itu, beberapa negara juga menegaskan kembali pentingnya solusi dua negara sebagai jalan keluar yang adil.

Dalam forum tersebut, Indonesia menegaskan dukungannya terhadap hak-hak rakyat Palestina. Kehadiran Prabowo yang memberi pernyataan optimistis dianggap menegaskan posisi Indonesia sebagai salah satu pendukung utama Palestina di dunia internasional.


Prabowo: Ada Peluang Dukungan Baru

Optimisme dari Sidang PBB

Prabowo menilai, suasana Sidang PBB kali ini memberi sinyal positif. Menurutnya, semakin banyak negara yang mulai terbuka mendukung Palestina sebagai negara berdaulat. Oleh karena itu, ia menyebut peluang terobosan diplomatik bagi Palestina semakin besar.

Alasan Optimisme

Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi keyakinan tersebut:

  1. Pengakuan sejumlah negara Barat. Inggris, Prancis, Kanada, hingga Australia sudah menyatakan pengakuan resmi terhadap Palestina.
  2. Tekanan opini publik internasional. Gelombang solidaritas global terhadap rakyat Palestina semakin kuat pasca krisis kemanusiaan di Gaza.
  3. Momentum diplomasi di PBB. Forum internasional memberi ruang bagi negara-negara yang pro-Palestina untuk menyuarakan dukungan lebih lantang.

Dengan kombinasi faktor tersebut, Prabowo meyakini Sidang PBB bisa menjadi titik balik.


Sikap Indonesia terhadap Palestina

Konsistensi Sejak Lama

Indonesia merupakan salah satu negara yang paling konsisten dalam mendukung kemerdekaan Palestina. Bahkan sejak era Presiden Soekarno, dukungan terhadap Palestina sudah menjadi bagian dari politik luar negeri Indonesia.

Prabowo menegaskan bahwa dukungan ini bukan hanya simbolik, melainkan juga moral dan diplomatik. Ia menekankan pentingnya Indonesia berdiri di garis depan membela keadilan internasional.

Upaya Diplomasi Regional

Selain lewat forum PBB, Indonesia juga aktif menyuarakan dukungan di forum ASEAN dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Dengan demikian, diplomasi Indonesia tidak hanya berlangsung di tingkat global, tetapi juga regional.


Tantangan Pengakuan Palestina

Meskipun peluang dukungan semakin terbuka, tantangan tetap besar.

  1. Penolakan Israel. Pemerintah Israel, khususnya di bawah kepemimpinan Benjamin Netanyahu, menolak keras gagasan negara Palestina.
  2. Perbedaan sikap negara Barat. Meskipun ada beberapa yang mendukung, sebagian negara Barat lain masih ragu atau bahkan menolak.
  3. Situasi lapangan. Konflik di Gaza dan Tepi Barat masih berlangsung, sehingga sulit mewujudkan langkah politik konkret tanpa penghentian kekerasan.

Oleh karena itu, meskipun peluang terbuka, proses menuju pengakuan penuh Palestina masih panjang dan penuh hambatan.


Reaksi Dunia Internasional

Dukungan Pro-Palestina

Banyak negara di Asia, Afrika, Amerika Latin, serta blok Arab sudah sejak lama mengakui Palestina. Dukungan terbaru dari negara-negara Barat menambah bobot legitimasi internasional.

Respons Israel

Sebaliknya, Israel mengecam langkah pengakuan Palestina. Netanyahu bahkan menyebut pengakuan tersebut sebagai “hadiah bagi terorisme” dan menilai negara-negara Barat telah menyerah pada tekanan politik.

Sikap Netral Beberapa Negara

Di sisi lain, masih ada negara yang mengambil posisi hati-hati. Mereka menekankan pentingnya negosiasi langsung antara Israel dan Palestina sebelum pengakuan penuh diberikan.


Implikasi Pernyataan Prabowo

Bagi Politik Luar Negeri Indonesia

Pernyataan Prabowo menunjukkan bahwa Indonesia akan tetap memainkan peran aktif di forum internasional. Dengan demikian, posisi Indonesia sebagai pendukung utama Palestina semakin jelas.

Bagi Palestina

Bagi rakyat Palestina, pernyataan seperti ini penting secara moral. Dukungan dari negara besar di Asia Tenggara memberi mereka legitimasi tambahan dalam perjuangan diplomatik.

Bagi Hubungan Indonesia–Barat

Sikap Indonesia yang sejalan dengan sebagian negara Barat bisa memperkuat hubungan diplomatik. Namun, di sisi lain, Indonesia juga harus menjaga keseimbangan agar tidak memicu ketegangan dengan pihak Israel dan sekutunya.

Baca Juga: 10 Jet Tempur Tercanggih Dunia, Indonesia Segera Miliki Salah Satunya


Analisis: Apa Selanjutnya?

Setelah Sidang PBB, ada beberapa skenario yang mungkin terjadi:

  1. Dukungan lebih luas. Semakin banyak negara bisa mengikuti langkah pengakuan Palestina.
  2. Tekanan diplomatik meningkat. Israel bisa menghadapi isolasi diplomatik lebih besar.
  3. Negosiasi baru. Dengan tekanan global, peluang perundingan damai bisa terbuka kembali.

Namun, semua itu sangat bergantung pada dinamika politik di lapangan. Apabila konflik di Gaza dan Tepi Barat terus berlanjut, dukungan internasional saja tidak cukup tanpa langkah nyata menuju gencatan senjata.


Kesimpulan

Pernyataan Prabowo bahwa Palestina berpeluang mendapat dukungan setelah Sidang PBB menunjukkan optimisme Indonesia dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina. Ia menilai momentum diplomasi internasional semakin menguntungkan, terutama setelah beberapa negara Barat mengakui Palestina sebagai negara merdeka.

Meskipun demikian, tantangan besar masih menghadang. Israel tetap menolak solusi dua negara, sebagian negara Barat belum sepakat, dan situasi di lapangan masih penuh konflik. Oleh karena itu, dukungan internasional perlu diiringi dengan langkah konkret menuju perdamaian.

Dengan transisi kata seperti oleh karena itu, selain itu, di sisi lain, pada akhirnya, artikel ini menegaskan bahwa perjuangan Palestina masih panjang. Namun, optimisme yang dibawa oleh pemimpin dunia, termasuk Prabowo, bisa menjadi modal penting menuju jalan damai dan pengakuan penuh di masa depan.