AS Keluar dari UNESCO pada 2025, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan bahwa AS akan menarik diri dari UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization). Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, mengingat peran UNESCO yang vital dalam mempromosikan perdamaian, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan budaya di seluruh dunia. Artikel ini akan mengulas alasan di balik keputusan tersebut, dampaknya terhadap hubungan internasional, dan langkah-langkah yang diambil setelahnya.
1. Latar Belakang Keputusan AS Keluar dari UNESCO
Pada tanggal 12 Oktober 2025, pemerintah AS mengumumkan bahwa mereka akan mengundurkan diri dari UNESCO. Keputusan ini diambil setelah Trump mengkritik kebijakan organisasi tersebut, terutama terkait dengan keberpihakan UNESCO terhadap Palestina. Trump menilai bahwa UNESCO telah menyimpang dari tujuan utamanya dan tidak lagi menjadi lembaga yang netral dalam hal politik.
Selain itu, AS juga menyebutkan masalah keuangan sebagai alasan utama. Amerika Serikat selama bertahun-tahun menunggak pembayaran kontribusi mereka ke UNESCO, yang membuat AS merasa tidak puas dengan manajemen organisasi tersebut.
Baca Juga : Kebijakan Impor Trump vs ASEAN: Siapa Paling Terdampak?
2. Alasan Politik dan Keuangan di Balik Keputusan
Keputusan untuk keluar dari UNESCO berakar pada ketegangan politik terkait dengan pengakuan Palestina sebagai negara penuh dalam organisasi tersebut. Keputusan tersebut muncul setelah UNESCO memberikan Palestina status sebagai negara anggota penuh pada 2011, yang membuat AS dan beberapa negara sekutunya kecewa.
Selain itu, ketidakpuasan terhadap pengelolaan dana di UNESCO juga turut mempengaruhi keputusan ini. AS berpendapat bahwa kontribusi finansial mereka digunakan secara tidak efisien dan tidak sesuai dengan harapan mereka dalam mendukung tujuan-tujuan global UNESCO.
3. Dampak Terhadap UNESCO dan Komunitas Internasional
Keputusan AS untuk keluar dari UNESCO memiliki dampak signifikan, baik bagi organisasi itu sendiri maupun bagi hubungan internasional. Sebagai salah satu penyumbang terbesar anggaran organisasi ini, kepergian AS mempengaruhi stabilitas finansial UNESCO. Setelah kepergian AS, negara-negara lain, seperti China dan Jepang, berusaha mengisi kekosongan tersebut untuk menjaga operasional UNESCO.
Selain itu, keputusan ini turut memperburuk hubungan AS dengan negara-negara yang mendukung Palestina. Namun, beberapa negara anggota UNESCO mendukung keputusan AS untuk tetap menjadi bagian dari organisasi tersebut, mengingat pentingnya peran UNESCO dalam menjaga warisan budaya dunia dan mempromosikan pendidikan yang inklusif.
4. Langkah-Langkah Setelah Penarikan Diri
Meskipun AS keluar dari UNESCO, negara tersebut tetap berkomitmen untuk mendukung tujuan-tujuan yang sejalan dengan misi UNESCO melalui saluran lain, seperti badan-badan internasional lainnya dan kerja sama bilateral. Namun, AS menegaskan bahwa mereka akan melanjutkan upaya mereka untuk mempromosikan pendidikan global dan konservasi budaya secara terpisah.
Pada saat yang sama, UNESCO terus berusaha mempertahankan keberadaannya sebagai lembaga yang independen dan berdampak global, meski harus beroperasi dengan pengurangan dana dari AS.
5. Reaksi dari Negara-Negara Lain
Keputusan AS ini memunculkan berbagai reaksi dari negara-negara lain di dunia. Negara-negara yang mendukung Palestina menyambut baik langkah ini karena mereka merasa keputusan AS mencerminkan politik yang berat sebelah. Sementara itu, negara-negara barat lainnya juga mempertanyakan kebijakan AS dan berharap agar AS dapat kembali bergabung dengan UNESCO, mengingat kontribusi mereka yang penting bagi keberlanjutan program-program UNESCO.
6. Apa yang Terjadi Selanjutnya untuk UNESCO?
Meskipun kehilangan salah satu kontributor terbesar, UNESCO tidak berhenti berupaya untuk melanjutkan misi mereka. Organisasi ini telah mencari cara untuk mengatasi kekurangan dana akibat penarikan AS, salah satunya dengan memperluas kerja sama dengan negara-negara anggota lain dan organisasi internasional.
Namun, langkah ini menunjukkan betapa pentingnya bagi organisasi internasional untuk menjaga keseimbangan antara politik dan tujuan bersama, seperti yang dilakukan UNESCO dalam mendukung perdamaian, pendidikan, dan pelestarian budaya global.
7. Kesimpulan: Menatap Masa Depan UNESCO Tanpa AS
Keputusan AS untuk keluar dari UNESCO adalah salah satu contoh bagaimana politik internasional dapat mempengaruhi organisasi multilateral. Walaupun keputusan ini telah menimbulkan ketegangan, UNESCO tetap berupaya melanjutkan tujuannya untuk mengedukasi dunia dan melestarikan warisan budaya manusia. Bagi AS, meski keluar dari UNESCO, mereka tetap memegang peran penting dalam kebijakan internasional yang berkaitan dengan pendidikan dan budaya, namun tetap meninggalkan dampak dalam hubungan dengan negara-negara lain.