Siapakah ‘Sleeping Prince’?
Pangeran Sleeping Arab Wafat Setelah 20 Tahun Koma, Sebagai informasi, Pangeran Alwaleed bin Khaled Al Talal adalah anak dari miliarder Arab, Pangeran Khaled bin Talal. Ia mendapat julukan “Sleeping Prince” setelah mengalami koma sejak tahun 2005.
Saat itu, ia masih berusia 16 tahun dan baru saja memasuki masa remaja. Namun, takdir berkata lain. Setelah mengalami kecelakaan mobil yang sangat parah, Alwaleed mengalami cedera otak yang membuatnya tidak sadarkan diri selama hampir 20 tahun.
Sejak awal, keluarganya tak pernah kehilangan harapan. Mereka merawat Alwaleed dengan penuh kasih sayang, walaupun peluangnya untuk sadar kembali sangat kecil. Bahkan, beberapa tahun terakhir, keluarga sempat membagikan video gerakan kecil dari tubuh sang pangeran—yang membuat publik seolah melihat secercah harapan.
Baca Juga : Israel Gunakan Rudal Berisi Paku dalam Serangan ke Gaza
Kronologi Singkat Perjalanan Alwaleed
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, berikut adalah ringkasan perjalanan panjang Alwaleed:
- 2005: Mengalami kecelakaan tragis yang menyebabkan cedera otak parah.
- 2005–2020: Dirawat intensif di rumah sakit dan rumah keluarga dengan peralatan medis lengkap.
- 2021–2025: Sesekali keluarganya membagikan perkembangan kondisi Alwaleed ke publik, termasuk saat ia tampak menggoyangkan jari. Meski begitu, ia tetap dalam keadaan koma.
- 2025 (Usia 36 tahun): Pada tahun ini, Alwaleed merayakan ulang tahunnya yang ke-36 secara simbolis. Banyak orang mendoakan kesembuhannya.
- Juli 2025: Sayangnya, Alwaleed dinyatakan meninggal dunia. Ayahnya, Pangeran Khaled, mengonfirmasi berita duka tersebut melalui media sosial. Salat jenazah akan dilaksanakan di Riyadh.
Baca Juga :
Bagaimana Kondisi Koma Bisa Bertahan Selama Itu?
Secara medis, kondisi Alwaleed tergolong koma vegetatif yang berkepanjangan. Ini terjadi karena kerusakan parah pada batang otak, yang berfungsi mengatur kesadaran dan fungsi vital tubuh. Akibatnya, meskipun tubuhnya masih hidup secara biologis, ia tidak menunjukkan kesadaran penuh.
Selain itu, cedera tersebut juga menyebabkan sistem sarafnya tidak mampu merespons rangsangan eksternal secara normal. Oleh karena itu, meskipun ada gerakan kecil, itu bukan tanda pemulihan penuh.
Perhatian Dunia Terhadap Kisah Alwaleed
Tak bisa dipungkiri, kisah Alwaleed menyentuh hati banyak orang. Saat keluarganya mengunggah momen ulang tahunnya yang ke-36 di tengah koma, ribuan doa dan dukungan mengalir dari berbagai penjuru dunia.
Selain itu, video-video tersebut juga menunjukkan dedikasi dan cinta luar biasa dari keluarganya, terutama sang ayah yang selalu berada di sisinya. Banyak yang merasa terinspirasi oleh kesabaran dan keteguhan mereka selama dua dekade.
Penutup: Akhir dari Perjalanan Panjang yang Sunyi
Dengan wafatnya Pangeran Alwaleed, berakhir pula perjalanan panjang penuh harapan dan ketabahan itu. Tentunya, banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah ini—tentang cinta keluarga, keajaiban harapan, dan kekuatan doa yang tak pernah putus, Pangeran Sleeping Arab Wafat Setelah 20 Tahun Koma.
Walaupun ia telah pergi, kenangan tentangnya akan terus hidup dalam hati banyak orang. Semoga Alwaleed mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan serta kekuatan.