Malaysia Tolak Calon Dubes AS Pro-Israel: Sebuah Tindakan yang Dianggap Penghinaan

Zelensky Sambut Gembira Bantuan Senjata AS Lewat NATO untuk Lawan Rusia

Malaysia Resmi Tolak Calon Dubes AS Pro-Israel, Pemerintah Malaysia menyatakan penolakan terhadap calon duta besar Amerika Serikat yang diketahui mendukung Israel.
Perdana Menteri Anwar Ibrahim menilai pengajuan nama tersebut sebagai bentuk penghinaan. Ia menegaskan bahwa Malaysia memiliki prinsip yang tidak bisa ditawar.


Anwar Ibrahim: “Ini Penghinaan terhadap Kedaulatan Negara”

Dalam pernyataannya, Anwar menyebut bahwa Malaysia tidak akan menerima calon dubes yang secara terbuka pro-Israel.
Menurutnya, tindakan Amerika itu tidak menghargai sikap dan prinsip diplomasi Malaysia. Bahkan, ia menilai bahwa pengajuan tersebut mengabaikan sensitivitas isu Palestina.


Dukungan Tegas Malaysia terhadap Palestina

Malaysia di kenal sebagai negara yang konsisten mendukung perjuangan rakyat Palestina.
Hingga saat ini, Malaysia belum pernah membuka hubungan diplomatik resmi dengan Israel.
Karena itu, penunjukan dubes pro-Israel oleh AS di anggap bertentangan dengan kebijakan luar negeri Malaysia.

Lebih lanjut, pemerintah menyatakan bahwa kedaulatan negara tidak bisa di kompromikan.
Meskipun begitu, Malaysia tetap terbuka terhadap kerja sama dengan negara manapun, asalkan prinsip dasarnya di hormati.

Baca Juga : Zelensky Sambut Gembira Bantuan Senjata AS Lewat NATO untuk Lawan Rusia


Potensi Dampak terhadap Hubungan Diplomatik

Penolakan ini berpotensi memengaruhi hubungan bilateral antara Malaysia dan Amerika Serikat.
Namun demikian, Malaysia menyatakan siap menjalin hubungan diplomatik yang sehat, selama tidak menyalahi prinsip dan integritas negara.

Sejumlah pengamat juga menilai bahwa langkah Malaysia ini bisa menjadi sinyal penting.
Dengan kata lain, negara lain dapat mengikuti jejak serupa dalam menyikapi konflik Israel–Palestina.


Kesimpulan

Keputusan Malaysia untuk menolak calon Dubes AS yang pro-Israel bukan semata tindakan politis.
Sebaliknya, langkah ini mencerminkan konsistensi Malaysia dalam menjunjung nilai-nilai kemanusiaan dan etika diplomasi.
Di tengah tekanan global, sikap seperti ini menunjukkan bahwa prinsip masih menjadi dasar utama dalam hubungan internasional,Malaysia tolak dubes AS.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *