Trump desak Rusia, Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menarik perhatian dunia internasional setelah mendesak Rusia untuk menghentikan perang di Ukraina dalam waktu 50 hari. Pernyataan itu disampaikan Trump dalam wawancara terbarunya di sebuah acara politik di New Jersey, di tengah persiapan menuju pemilu presiden AS 2024.
Menurut Trump, konflik Rusia–Ukraina yang telah berlangsung sejak Februari 2022 seharusnya sudah bisa diakhiri melalui negosiasi diplomatik dan tekanan politik terarah.
Trump: “Jika Saya Presiden, Perang Ini Selesai dalam Hitungan Minggu”
Dalam pernyataannya, Trump menegaskan bahwa jika ia menjabat sebagai Presiden AS, perang tersebut tidak akan berlarut-larut. Ia bahkan mengklaim bahwa ia mampu mengakhiri konflik hanya dalam hitungan minggu.
“Saya bisa menyelesaikan perang Rusia-Ukraina hanya dalam waktu 24 jam jika saya jadi presiden lagi,” ujar Trump.
Meski terdengar ambisius, Trump menyebut bahwa pendekatannya akan fokus pada diplomasi, negosiasi langsung, dan tekanan ekonomi strategis.
Batas Waktu 50 Hari untuk Akhiri Konflik
Dalam pernyataan lanjutan, Trump memberikan “ultimatum moral” berupa batas waktu 50 hari bagi Rusia untuk menghentikan agresi militernya di Ukraina. Ia menyarankan agar Rusia dan Ukraina kembali ke meja perundingan dengan mediasi dari Amerika Serikat dan mitra internasional lainnya.
Meski demikian, ia tidak menjelaskan secara rinci langkah apa yang akan ia ambil jika konflik tidak berakhir dalam jangka waktu tersebut.
Respons dari Gedung Putih dan Pengamat Politik
Gedung Putih belum mengeluarkan komentar resmi terkait pernyataan Trump. Namun, sejumlah pengamat menilai bahwa klaim Trump sangat spekulatif dan bertentangan dengan pendekatan pemerintahan saat ini yang mendukung Ukraina secara militer dan diplomatik.
Beberapa analis juga mempertanyakan efektivitas “deadline” 50 hari yang disebut Trump, mengingat konflik yang melibatkan banyak kepentingan geopolitik global.
Baca Juga : Iran Manfaatkan Gencatan Senjata untuk Beli Rudal China
Ukraina dan Rusia Belum Tanggapi Langsung
Hingga artikel ini di tulis, baik pemerintah Rusia maupun Ukraina belum memberikan tanggapan langsung atas seruan Trump tersebut. Namun, media Rusia dan Ukraina telah melaporkan pernyataan itu secara luas, dengan beragam reaksi di kalangan publik.
Di media sosial, pendukung Trump memuji keberaniannya menyuarakan solusi cepat. Sementara itu, kritikus menyebut bahwa penyelesaian konflik tidak semudah retorika kampanye, Trump desak Rusia.
Penutup
Pernyataan Donald Trump soal mengakhiri perang Ukraina dalam 50 hari kembali memanaskan panggung politik global. Di tengah kampanye pilpres AS yang mulai menggeliat, Trump menempatkan isu luar negeri sebagai bagian dari visinya untuk “memulihkan kepemimpinan Amerika di dunia”.
Namun, apakah janji tersebut realistis atau sekadar strategi politik? Jawabannya masih harus di tunggu, terutama jika Trump kembali terpilih pada 2024.