Pernyataan Mengejutkan yang Kembali Memicu Perdebatan Global
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, kembali menyita perhatian dunia usai menyatakan niatnya untuk mencalonkan mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, sebagai penerima Nobel Perdamaian.
Pernyataan ini disampaikan Netanyahu dalam wawancara eksklusif dengan media konservatif AS, yang segera menuai reaksi beragam dari publik internasional. Ia menyebut peran Trump dalam proses normalisasi hubungan Israel dengan sejumlah negara Arab sebagai alasan utama di balik usulan tersebut.
“Trump memainkan peran historis dalam menciptakan perdamaian di kawasan yang sangat kompleks. Nobel Perdamaian adalah bentuk pengakuan yang layak,” ujar Netanyahu.
Baca Juga : PBB Ungkap 613 Kematian Terjadi di Sekitar Titik Bantuan Gaza
🕊️ Peran Trump dalam Abraham Accords
Sebagai catatan, pada masa jabatannya di Gedung Putih, Trump memfasilitasi perjanjian normalisasi diplomatik antara Israel dengan Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko. Perjanjian yang di kenal sebagai Abraham Accords ini di nilai sebagai langkah maju dalam di plomasi Timur Tengah.
Netanyahu, yang menjabat sebagai Perdana Menteri Israel kala itu, menjadi tokoh utama dari pihak Israel dalam perjanjian tersebut.
“Tanpa Trump, Abraham Accords tak akan pernah terjadi,” kata Netanyahu menegaskan.
Reaksi Publik dan Komunitas Internasional
Meskipun pernyataan Netanyahu di sambut positif oleh pendukung Trump dan kalangan konservatif, banyak pihak yang meragukan kelayakan nominasi tersebut.
Beberapa analis menyebut bahwa meskipun Trump memiliki peran dalam di plomasi, namun kebijakan luar negeri lainnya—termasuk dukungan terhadap Israel dalam konflik Palestina—justru di nilai memperkeruh ketegangan.
Organisasi HAM dan pengamat Timur Tengah menyebut bahwa mencalonkan Trump untuk Nobel Perdamaian adalah ironi, mengingat dampak kebijakan luar negeri AS yang memecah opini internasional selama masa kepemimpinannya.
🏅 Bagaimana Proses Nominasi Nobel Bekerja?
Setiap tahun, ribuan nama di ajukan sebagai kandidat Nobel Perdamaian. Nominasi dapat diajukan oleh:
- Kepala negara
- Anggota parlemen
- Profesor dan akademisi tertentu
- Mantan penerima Nobel
Artinya, secara teknis, Netanyahu memiliki hak untuk mencalonkan Trump. Namun, keputusan akhir tetap berada di tangan Komite Nobel Norwegia, yang biasanya menilai dampak jangka panjang dan konsistensi tindakan damai dari para kandidat.
📌 Apakah Trump Pernah Di nominasikan Sebelumnya?
Ya. Trump pernah di nominasikan pada tahun 2020 oleh anggota parlemen Norwegia dan Swedia atas keterlibatannya dalam Abraham Accords. Namun saat itu, ia tidak terpilih sebagai pemenang.
Pemenang Nobel Perdamaian 2020 di berikan kepada Program Pangan Dunia (World Food Programme) karena kontribusinya dalam memerangi kelaparan global.
🔮 Dampak Politik dari Pernyataan Ini
Banyak pengamat melihat langkah Netanyahu ini bukan hanya simbolis, tapi juga strategis secara politik. Dengan hubungan pribadi yang dekat, Netanyahu dan Trump saling mendukung untuk membangun kembali pengaruh mereka di panggung global menjelang tahun politik 2025.
Sementara itu, komunitas internasional menanti apakah Trump benar-benar akan masuk dalam daftar nominasi resmi Nobel Perdamaian 2025.
Kesimpulan
Niat Netanyahu untuk mencalonkan Trump sebagai penerima Nobel Perdamaian kembali membuka perdebatan soal siapa yang benar-benar pantas menerima penghargaan tersebut. Di satu sisi, peran Trump dalam beberapa proses di plomatik diakui. Di sisi lain, rekam jejaknya penuh kontroversi.
Apakah Nobel Perdamaian akan menjadi ajang pembuktian politik? Ataukah tetap menjadi simbol murni perdamaian dunia? Dunia menunggu.