Tersendatnya Liga Putri Jadi Sorotan Publik
Liga Putri Tak Bergulir, Liga Putri Indonesia kembali menjadi bahan perbincangan publik. Pasalnya, kompetisi sepak bola wanita tersebut tak kunjung bergulir, bahkan setelah PSSI mengumumkan akan mengembangkan ekosistem sepak bola secara menyeluruh, termasuk sepak bola wanita.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, pun tak luput dari sorotan. Banyak netizen hingga pemerhati olahraga mempertanyakan komitmen PSSI terhadap perkembangan sepak bola putri. Padahal, Indonesia sempat menorehkan sejarah saat timnas putri tampil di Piala Asia 2022, meskipun hasilnya belum memuaskan.
Erick Thohir: “Jangan Hanya Menghujat”
Menanggapi kritik yang datang bertubi-tubi, Erick Thohir akhirnya angkat bicara. Dalam pernyataannya, ia mengakui bahwa Liga Putri memang belum bisa berjalan karena berbagai kendala, salah satunya adalah minimnya dukungan dari berbagai pihak, termasuk sponsor dan klub-klub peserta.
“Jangan hanya menghujat. Tanya dulu kenapa belum jalan. Kalau tidak ada yang mau bantu, jangan hujat kami terus,” ujar Erick.
Menurut Erick, PSSI sudah mencoba membangun fondasi kompetisi wanita yang layak. Namun, upaya tersebut harus melibatkan banyak pihak, termasuk federasi, operator liga, klub, sponsor, bahkan pemerintah.
Baca Juga : Jual Beli Pulau Terus Terjadi, Di Mana Pengawasan Negara?
Faktor Penyebab Mandeknya Liga Putri
Beberapa alasan utama Liga Putri Indonesia tak kunjung berjalan adalah:
- Minim Sponsor: Sepak bola wanita belum menarik secara komersial bagi sponsor besar, berbeda dengan Liga 1 putra.
- Tidak Semua Klub Memiliki Tim Putri: Klub-klub peserta Liga 1 dan Liga 2 belum semuanya membentuk tim wanita, padahal itu adalah syarat utama kompetisi bisa berjalan.
- Infrastruktur Belum Merata: Tidak semua daerah memiliki fasilitas memadai untuk menggelar pertandingan secara profesional dan aman.
Kondisi ini menjadi dilema tersendiri. Di satu sisi, federasi ingin mendorong perkembangan sepak bola wanita. Namun di sisi lain, dukungan konkret masih sangat terbatas, Liga Putri Tak Bergulir.
Komitmen Erick Thohir dan PSSI
Meski dihadapkan pada tantangan besar, Erick Thohir menegaskan komitmennya untuk tetap mengembangkan sepak bola putri di Indonesia. PSSI disebutnya terus mencari jalan keluar, termasuk menjajaki kerja sama dengan sponsor potensial dan memberikan insentif kepada klub yang membentuk tim putri.
Ia juga menyinggung bahwa ke depan akan ada pendekatan baru agar Liga Putri bisa berjalan secara konsisten.
“Kami tidak tinggal diam. Tapi kalau semua lepas tangan, jangan salahkan PSSI saja,” tegasnya.
Harapan untuk Sepak Bola Wanita Indonesia
Banyak pihak berharap polemik ini menjadi momentum untuk evaluasi dan pembenahan menyeluruh. Sepak bola wanita punya potensi besar, apalagi dengan makin banyaknya atlet perempuan yang berprestasi di berbagai cabang olahraga lain.
Dengan komitmen dari federasi, dukungan dari klub, serta perhatian dari masyarakat dan media, Liga Putri Indonesia bisa menjadi ajang pembuktian bahwa perempuan pun punya tempat di panggung utama sepak bola nasional.