Konflik Perang Iran-Israel kembali memanas. Serangan udara, rudal balasan, dan pernyataan keras dari kedua belah pihak menimbulkan kekhawatiran global. Bahkan, beberapa pakar geopolitik mulai memperingatkan bahwa ketegangan ini bisa memicu konflik yang lebih luas, bahkan menuju skala Perang Dunia III.
Salah satu peringatan serius datang dari Dr. Henry Clarke, pakar keamanan internasional dari Inggris.
Analisis Pakar: Situasi Sangat Tidak Stabil
Menurut Dr. Clarke, eskalasi antara Iran dan Israel kini sudah melampaui level konflik regional biasa. Ia menyebut keterlibatan aktor-aktor besar seperti Amerika Serikat, Rusia, dan bahkan China berpotensi menciptakan efek domino.
“Konflik ini bisa menarik kekuatan global ke dalamnya. Jika salah satu pihak menyeret aliansi militernya, maka perang skala dunia bukan lagi teori,” ujarnya dalam wawancara dengan stasiun TV Inggris.
Titik Kritis: Perbatasan dan Proksi
Ketegangan tidak hanya terjadi secara langsung. Iran dikenal memiliki jaringan proksi di Lebanon (Hizbullah), Yaman (Houthi), dan Irak, yang semuanya siap bergerak jika Iran memutuskan eskalasi penuh. Di sisi lain, Israel telah meningkatkan sistem pertahanannya dan memanggil cadangan militer dalam jumlah besar.
Karena itu, Dr. Clarke menilai bahwa zona perbatasan kini menjadi titik kritis. Jika salah satu insiden tidak terkendali, perang bisa meluas ke negara-negara tetangga Perang Iran-Israel.
Keterlibatan Global Tak Terhindarkan?
Salah satu kekhawatiran terbesar menurut para analis adalah respon Amerika Serikat dan NATO. AS adalah sekutu dekat Israel dan memiliki pangkalan militer di kawasan Teluk. Jika fasilitas mereka diserang, kemungkinan balasan militer akan sangat tinggi.
Sebaliknya, Rusia yang selama ini menjalin hubungan erat dengan Iran bisa terlibat secara tidak langsung. Selain itu, China yang berkepentingan pada stabilitas energi kawasan juga ikut memantau situasi dengan serius.
Dampak Ekonomi dan Politik Global
Selain ancaman perang, dampak ekonomi sudah mulai terasa. Harga minyak melonjak tajam, pasar saham global terguncang, dan rantai pasok energi dunia mulai terganggu. Negara-negara yang bergantung pada impor energi dari Timur Tengah kini mulai bersiap menghadapi lonjakan harga dan gangguan logistik.
Di sisi politik, ketegangan ini mengganggu hubungan diplomatik internasional, terutama antara blok Barat dan Timur.
Baca Juga : Indonesia Pulangkan 123 Warga dari Zona Konflik Timur Tengah
Penutup: Dunia di Ambang Krisis Baru?
Konflik Iran-Israel bukanlah hal baru, namun kali ini eskalasinya berbeda. Dengan meningkatnya kekuatan militer, keterlibatan proksi, dan tekanan politik yang memuncak, dunia kini menghadapi salah satu krisis geopolitik paling berbahaya dalam dua dekade terakhir.
Peringatan dari pakar seperti Dr. Henry Clarke patut menjadi alarm. Jika tidak ada intervensi diplomatik yang kuat dan cepat, dunia bisa menyaksikan babak baru dari konflik berskala global.